**SELAMAT DATANG DI BLOG KEDAMAIAN**
MENCERAHKAN DAN HUMANIS
Sunday, November 09, 2008
Ketika Jatuh Cinta (Hanya Sebuah Keisengan)
Saya punya sahabat karib yang tinggal sekamar, Roy namanya. Dia bercerita tentang pengalamannya ketika jatuh cinta kepada Inna ‘Asinna, seorang wanita cantik bermata sipit dengan paras bak artis Korea.

Suatu saat, katanya, dia menelpon Inna dan dia mengungkapkan cintanya berbingkai kata-kata romantis penuh kemesraan. Saya tahu betul watak Roy, sebab dia adalah sahabat saya yang paling akrab, seorang pria romantis yang suka mengumbar kata-kata mesra penuh rayuan kepada setiap wanita yang dikenalnya. Noera, Maya, Intan, Ayu, Lina, Rina—dan entah siapa lagi—, adalah sederet wanita yang menjadi korban rayuan manisnya.

Dan rupa-rupanya, Inna pun tahu hal itu. Sebab sebelum-sebelumnya Roy acap kali “curhat” mengenai hubungannya dengan wanita-wanita tadi. Playboy kelas kakap, begitu Inna menyebutnya. Sehingga, ketika dia menyatakan cinta, Inna tidak percaya begitu saja; harus ada bukti! Dari itu dia berucap: “Kalau kakak memang benar-benar mencintaiku, aku ingin bukti. Coba kakak bilang I love you ke Ummi, temanku serumah. Mau aku panggilin dia?” “Aduh, plizzz, aku hanya mencintai Inna, jadi mana mungkin aku menyatakan cinta kepada wanita lain? Sungguh, aku lebih baik disuruh jalan ke Pyramid daripada disuruh kayak gitu,” kata Roy. “Ya sudah, berarti kakak tidak benar-benar mencintaiku,” kata Inna menimpali. Mendengar Inna bicara seperti itu, Roy pun akhirnya bersedia demi membuktikan ketulusan cintanya. Inna lalu memanggil Ummi, dan Roy langsung melaksanakan apa yang dikehendaki Inna, “I love you, Ummi,” katanya terbata-bata. Setelah itu Inna berkata, “Ternyata benar, kakak mudah mengucapkan cinta kepada setiap wanita.” “Aduuh, aku dijebak,” gerutu Roy.

Parahnya lagi, beberapa hari kemudian Roy diminta Inna datang ke rumahnya untuk membuang kucing. Aneh, Roy sama sekali tidak keberatan. Padahal setahu saya, dia adalah orang paling ‘gengsi’, apalagi sampai diminta membawa kucing dalam karung untuk dibuang di suatu tempat.

Sungguh, saya tidak tahu perubahan apa yang terjadi di dalam jiwa Roy. Sangat tidak mungkin Roy mengatakan cinta ke wanita lain di depan wanita yang akan menjadi ‘korbannya’. Lebih-lebih kalau disuruh membuang kucing! Entah kekuatan apa yang mendorongnya melakukan kehendak Inna.

“Land, kepada semua wanita aku boleh berbohong tentang cintaku. Perasaanku tak pernah menyertai apapun yang aku katakan kepada mereka. Tapi kepada Inna, aku tidak bisa membohongi diriku sendiri. Aku benar-benar mencintainya. Setiap untaian kata cinta yang kuucapkan adalah apa yang aku rasakan di dalam hatiku. Aku begitu yakin, hanya dia yang dapat mengisi kehampaan sanubariku. Telah kuabadikan cintaku kepadanya dalam sebuah lagu yang kubuat dari rangkaian huruf-huruf namanya. Aku tidak pernah seyakin ini,” tegas Roy.

Waw, fantastik! Efek jatuh cinta memang benar-benar luar biasa; membuat seseorang tunduk dan patuh kepada sosok dambaan hatinya yang senantiasa menjadi ratu pendampingnya di dalam setiap mimpinya. Seperti ditegaskan beberapa peneliti—yang dimuat di www.kompas.com—, bahwa bagian otak manusia yang mengontrol pikiran-pikiran kritis akan terganggu di kala sedang jatuh cinta. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan aktivitas di bagian otak yang merespon terhadap reward atau hal-hal baik. Adapun aktivitas di bagian otak yang biasa membuat penilaian-penilaian negatif mengalami penurunan.

Dengan kata lain, orang yang jatuh cinta seakan buta sehingga penilaian tentang sang pujaan hati tak seobyektif biasanya. Penilaian terhadap orang yang dicintainya lebih cenderung bersifat positif. Sedangkan hal-hal negatif atau kesalahan pasangan kerap diabaikan.
*****

Inna: Jujur saja, kak! Selama ini kakak kuanggap seperti kakakku sendiri, teman berdiskusi, teman curhat. Wallahi, tak lebih dari itu!!! Tolong, kak, aku mohon, jangan salah tanggap atas sikapku pada kakak!!! Aku tak ingin kakak merasa aku ngerespon kakak, demi Tuhan aku hanya anggap kakak seperti kakakku sendiri. Terserah kakak mau marah ke aku. Yang penting aku sudah jujur pada kakak. Maafkan kalau aku telah banyak berbuat kesalahan. Maafkan aku yang telah mengganggu kehidupan kakak. Mungkin setelah baca ini kakak akan marah padaku, tidak apa-apa, silahkan saja, aku terima apa adanya. Aku tidak GR ketika kakak nyatain cinta ke aku. Tidak akan pernah GR!!!

Roy: Aku tidak pernah salah tanggap mengenai sikap baikmu terhadapku. Aku tahu kau anggap aku sebatas teman berdiskusi dan curhat, tidak lebih dari itu. Bagimu, aku seperti kakakmu sendiri. Sebagaimana aku tidak pernah merasa kau meresponku, aku juga tidak pernah menganggap kau GR ketika kunyakatan cinta kepadamu. Tidak perlu kau jujur kepadaku, aku sudah tahu semuanya. Dan, sampai kapanpun, aku tidak akan pernah marah kepadamu. Tidak perlu kau minta maaf, kau tidak pernah mengganggu kehidupanku. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku benar-benar mencintaimu; tulus! Kan kubiarkan cinta ini abadi tanpa terusik kehadiran cinta lain.
 
posted by Roland Gunawan at 11:35 PM | Permalink | 1 comments

"TERIMA KASIH ANDA TELAH MAMPIR DI SINI"